BAB 7 I/O dan Kode Hamming
Modul I/O
• PERANGKAT
EKSTERNAL Sistem komputer tidak akan berguna tanpa adanya peralatan input dan
output. Operasi-operasi I/O diperoleh melalui sejumlah perangkat eksternal yang
menyediakan alat untuk pertukaran data di antara lingkungan luar dengan
komputer. Perangkat eksternal dihubungkan dengan komputer oleh suatu link
dengan modul I/O
Secara umum
perangkat eksternal diklasifikasikan menjadi 3 katagori :
• Human Readable
:yaitu perangkat yang berhubungan dengan manusia sebagai pengguna komputer. •
Machine readable :yaitu perangkat yang berhubungan dengan peralatan. Biasanya
berupa modul sensor dan tranduser untuk monitoring dan kontrol suatu peralatan
atau sistem.
• Communication :yaitu perangkat yang berhubungan dengan
komunikasi jarak jauh.Misalnya: NIC dan modem. cocok untuk berkomunikasi dengan
perangkat jarak jauh.
Cara Kerja
Secara Umum
Perangkat
eksternal dihubungkan dengan komputer oleh suatu link dengan modul I/O. Link
digunakan untuk pertukaran control, status dan data antara modul I/O dengan
perangkat eksternal.
Control
logic berkaitan dengan perangkat yang mengontrol operasi perangkat dalam
memberikan respons yang berasal dari modul I/O. Transducer mengubah data dari
energi listrik menjadi energi lain selama berlangsungnya output dan dari bentuk
energi tertentu menjadi energi listrik selama berlangsungnya input.
Koneksi
• perangkat
eksternal dapat dipasang melalui saluran, port, atau colokan tertentu. Pada
komputer PC, saluran ini biasanya adalah saluran serial, saluran paralel,
saluran USB, dan saluran PCMCIA.
Peripheral
Input
• Keyboard :
berfungsi memasukkan huruf, angka, karakter khusus serta sebagai media bagi
user (pengguna) untuk melakukan perintah-perintah lainnya yang diperlukan,
seperti menyimpan file dan membuka file.
• Touchscreen atau Layar sentuh adalah
Layar yg bersifat sensitif terhadap tekanan, pengguna berinteraksi
dengan komputer dengan menyentuh gambar atau kata-kata yang berada di layar
dengan jari tangan.
• Mouse
adalah salah unit masukan (input device). Fungsi alat ini adalah untuk
perpindahan pointer atau kursor secara cepat. Selain itu, dapat sebagai
perintah praktis dan cepat dibanding dengan keyboard
• Touchpad :Unit masukkan
ini biasanya dapat kita temukan pada laptop dan notebook, yaitu dengan
menggunakan sentuhan jari
• Barcode berfungsi untuk membaca suatu kode yang
berbentuk kotak-kotak atau garis-garis tebal vertical yang kemudian
diterjemahkan dalam bentuk angka-angka.
• Scanner adalah sebuah alat yang dapat berfungsi untuk meng-copy atau
menyalin gambar atau teks yang kemudian disimpan ke dalam memori komputer.
Peripheral
output
• MONITOR :
Bentuknya mirip televisi dan berfungsi menampilkan proses dan hasil pekerjaan
komputer.
• Printer : merupakan perangkat hardware eksternal, yang
mengambil data dari komputer yang telah diproses untuk menghasilkan data berupa
hard copy
• Plotter, seperti juga printer mencetak berupa hard copy dari desain
digital yang diberikan. Desain dikirim ke plotter melalui kartu grafis dan
gambar dibuat dengan menggunakan pena
Terdapat
empat klasifikasi perintah I/O, yaitu:
• Perintah Control : Perintah ini
digunkan untuk mengaktivasi perangkat peripheral dan memberitahukan tugas yang
diperintahkan padanya.
• Perintah Test : Perintah ini digunakan CPU untuk
menguji berbagai kondisi status modul I/O dan peripheralnya. CPU perlu
mengetahui perangkat peripheralnya dalam keadaan aktif dan siap digunakan, juga
untuk mengetahui operasi – operasi I/O yang dijalankan serta mendeteksi
kesalahannya.
• Perintah Read : Perintah pada modul I/O untuk mengambil suatu
paket data kemudian menaruh dalam buffer internal. Proses selanjutnya paket
data dikirim melalui bus data setelah terjadi sinkronisasi data maupun
kecepatan transfernya.
• Perintah Write : Perintah ini kebalikan dari read. CPU
memerintahkan modul I/O untuk mengambil data dari bus data untuk diberikan pada
perangkat peripheral tujuan data tersebut.
INTERRUPT
DRIVEN I/O
• Teknik
interrupt – driven I/O memungkinkan proses tidak membuang – buang waktu.
Prosesnya adalah CPU mengeluarkan perintah I/O pada modul I/O, bersamaan dg
perintah I/O dijalankan oleh modul I/O maka CPU akan melakukan eksekusi
perintah – perintah lainnya. Apabila modul I/O telah selesai menjalankan
instruksi yang diberikan padanya akan melakukan interupsi pada CPU bahwa tugasnya
telah selesai.
Terdapat
empat klasifikasi perintah I/O, yaitu:
• Perintah Control : Perintah ini
digunkan untuk mengaktivasi perangkat peripheral dan memberitahukan tugas yang
diperintahkan padanya.
• Perintah Test : Perintah ini digunakan CPU untuk
menguji berbagai kondisi status modul I/O dan peripheralnya. CPU perlu
mengetahui perangkat peripheralnya dalam keadaan aktif dan siap digunakan, juga
untuk mengetahui operasi – operasi I/O yang dijalankan serta mendeteksi
kesalahannya.
• Perintah Read : Perintah pada modul I/O untuk mengambil suatu
paket data kemudian menaruh dalam buffer internal. Proses selanjutnya paket
data dikirim melalui bus data setelah terjadi sinkronisasi data maupun
kecepatan transfernya.
• Perintah Write : Perintah ini kebalikan dari read. CPU
memerintahkan modul I/O untuk mengambil data dari bus data untuk diberikan pada
perangkat peripheral tujuan data tersebut.
INTERRUPT
DRIVEN I/O
• Teknik
interrupt – driven I/O memungkinkan proses tidak membuang – buang waktu.
Prosesnya adalah CPU mengeluarkan perintah I/O pada modul I/O, bersamaan dg perintah
I/O dijalankan oleh modul I/O maka CPU akan melakukan eksekusi perintah –
perintah lainnya. Apabila modul I/O telah selesai menjalankan instruksi yang
diberikan padanya akan melakukan interupsi pada CPU bahwa tugasnya telah
selesai.
Terdapat
empat klasifikasi perintah I/O, yaitu:
• Perintah Control : Perintah ini
digunkan untuk mengaktivasi perangkat peripheral dan memberitahukan tugas yang
diperintahkan padanya.
• Perintah Test : Perintah ini digunakan CPU untuk
menguji berbagai kondisi status modul I/O dan peripheralnya. CPU perlu
mengetahui perangkat peripheralnya dalam keadaan aktif dan siap digunakan, juga
untuk mengetahui operasi – operasi I/O yang dijalankan serta mendeteksi
kesalahannya.
• Perintah Read : Perintah pada modul I/O untuk mengambil suatu
paket data kemudian menaruh dalam buffer internal. Proses selanjutnya paket
data dikirim melalui bus data setelah terjadi sinkronisasi data maupun
kecepatan transfernya.
• Perintah Write : Perintah ini kebalikan dari read. CPU
memerintahkan modul I/O untuk mengambil data dari bus data untuk diberikan pada
perangkat peripheral tujuan data tersebut.
INTERRUPT
DRIVEN I/O
• Teknik
interrupt – driven I/O memungkinkan proses tidak membuang – buang waktu.
Prosesnya adalah CPU mengeluarkan perintah I/O pada modul I/O, bersamaan dg
perintah I/O dijalankan oleh modul I/O maka CPU akan melakukan eksekusi
perintah – perintah lainnya. Apabila modul I/O telah selesai menjalankan
instruksi yang diberikan padanya akan melakukan interupsi pada CPU bahwa
tugasnya telah selesai.
DMA memiliki kegunaan sebagai berikut :
•
Untuk membantu CPU fokus penuh untuk mengerjakan proses transfer data.
• Dengan
DMA, CPU cukup memulai prosesnya dan
bisa melakukan kerja lain selama proses transfer itu berlangsung dan tinggal menunggu informasi
dari DMA controller jika proses transfer sudah
selesai.
• membebaskan pemroses menunggui transfer data yang dilakukan
perangkat I/O.
pemroses
memerintahkan DMA controller dengan mengirim informasi berikut :
• Perintah
penulisan/pembacaan. •
• Alamat perangkat I/O. •
• Awal lokasi memori yang
ditulis/dibaca. •
• Jumlah word (byte) yang ditulis/dibaca.
Hubungan DMA
dengan Input dan Output
• Hubungan
antara CPU dengan main memory ataupun dengan alat-alat input atau output dilakukan
dengan suatu jalur yang di sebut dengan bus. Hubungan antara CPU dengan main
memory melalui jalur bus yang dilekatkan pada memory data register, memory
address register dan control unit di CPU.
Macam-Macam
channel
• a.
Selector Channel; Dapat mengatur aliran data antara memori utama dengan sebuah
peralatan pada saat tersebut b. Multiplexor Channel; Dapat mengatur aliran data
antara memori utama dengan beberapa peralatan
c. Block
Multiplexor Channel; Mengatur aliran data ke berbagai peralatan. Block
Multiplexor Channel dapat mengeksekusi satu instruksi dari saluran program
untuk satu peralatan, kemudian dapat mengalihkan instruksi-instruksi dari
saluran program itu ke peralatan yang lain.
THUNDERBOLT
AND INFINIBAND
• Infiniband
adalah arsitektur komunikasi berkecepatan tinggi yang bertujuan digunakan untuk
alat interkoneksi, seperti server, secondary storage, dan switch
jaringanterkoneksi data.
Elemen –
elemen Infiniband :
• Host
channel adapter (HCA)
• Target channel adapter (TCA)
• Infiniband switch
•
Links
• Sub-net
• Router
• Adapter jalur
Rumus
perhitungan posisi Check Bit Ci =
2i-1
Dalam hal
ini, terdapat 3 bit yang berlainan. Untuk menentukannya cukup melakukan operasi
EXCLUSIVE OR pada kedua codeword, dan menghitung jumlah bit 1 pada hasil
operasi. Jumlah posisi bit dimana dua codeword berbeda disebut jarak
Hamming
Konsep Dasar Kode Hamming
• Konsep
Dasar Kode Hamming adalah dengan menggunakan bit pariti untuk disisipkan pada
posisi tertentu dalam blok data, dengan demikian memungkinkan untuk dapat
digunakan dalam pemeriksaan kesalahan dalam blok data.
Penerapan
Kode Hamming
• Kode
Hamming digunakan untuk mendeteksi error dan perbaikan kode pesan terkirim,
kode koreksi error adalah sebuah algoritma untuk mendeteksi adanya kesalahan
dalam pesan yang dikirimkan sekaligus memperbaiki pesan tersebut sehingga pesan
dapat tersampaikan dengan benar melalui sistem transmisi data melalui sistem
jaringann berbasis pada isi pesan itu sendiri.
• Catat
semua posisi dimana bit n dari member position bernilai 1, kecuali posisi bit
itu sendiri. Member position merupakan bentuk biner dari posisi bit. Rumus dari
check bit n sama dengan operasi XOR dari posisi-posisi yang dicatat.
• Aturan
untuk menentukan C: C1 = D1 Å D2 Å D4 Å D5 Å D7 C2 = D1 Å D3 Å D4 Å D6 Å D7 C4
= D2 Å D3 Å D4 Å D8 C8 = D5 Å D6 Å D7 Å D8 • Kemudian check bits yang didapat
saat data disimpan di Å-kan dengan check bits saat pembacaan.Bilangan biner
yang didapat menunjukkan letakbit data yang salah, emudian bit yang salah di
NOT-kan.
Koreksi
error kode hamming
• Contoh
bilangan desimal yang akan dikonversi ke biner. Misalkan bilangan desimal yang
ingin saya konversi adalah 2510. Maka langkah yang dilakukan adalah membagi
tahap demi tahap angka 2510 tersebut dengan 2, seperti berikut : 25 : 2 =
12,5
• Tahapan
yang tepat untuk melakukan proses konversi ini sebagai berikut : 25 : 2 = 12
sisa 1. • Langkah selanjutnya adalah membagi angka 12 tersebut dengan 2 lagi.
Hasilnya sebagai berikut : 12 : 2 = 6 sisa 0
Implementasi
Hamming Code
• Seluruh
proses pada fase perancangan akan di transformasikan pada fase pemrograman ke
dalam produk perangkat lunak. Pada fase ini, perangkat lunak di bangun dengan
menggunakan bahasa pemrograman.
• Contoh
proses hamming code dengan mengunakan kata
halo ;
• - Penyisipan check bit • Hitung panjang
data masukan : HALO .
Halo = 4 karakter. 1 karakter = 1 byte = 8 bit. Halo : 32
bit = 0100 | 1000 | 0100 | 0001 | 0100 | 1100 | 0100 | 1111 . 32 bit = 2
pangkat 5 bit. Maka check bit = 5 + 1 = 6 bit.
• Sehingga panjang bit yang akan di kirim : 32 + 6 bit = 38 bit. Hasil
nya : panjang bit yang di terima = 38, original bit = 32, check bit = 6. Check
bit yang di dapat = 010110 dan check bit yang di ekstrak 010110.
. Pengertian Bit Parity
• Bit Parity
atau disebut juga bit pemeriksa adalah salah satu metode yang digunakan pada
modul I/O dalam mendeteksi kesalahan. Bit paritas bekerja untuk medeteksi
kesalahan pada level bit.
Terdapat 2
macam cara penambahan Bit Pariti yaitu :
• 1. Pariti Ganjil (Odd Parity)
• Bit Paritas
di set menjadi 1 apabila jumlah angka 1 dalam kesatuan bit tersebut (tidak
termasuk bit paritas) adalah genap, sehingga menjadikan jumlah bit dalam
kesatuan tersebut (termasuk bit paritas) menjadi ganjil.
• 2. Pariti Genap (Even Parity)
• Bit paritas
di set menjadi 1 apabila jumlah angka 1 dalam kesatuan tersebut (tifak termasuk
bit paritas) adalah ganjil, sehingga menjadikan jumlah bit dalam kesatuan
tersebut (termasuk bit paritas) menjadi genap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar